Cinta. Ketika terbangun dari tidur pagi ini, saya tak langsung bangkit dari tempat tidur. Mata saya terpejam tapi otak saya mulai berpikir. Tentang satu hal, ya... cinta.
Ada banyak orang yang ada si sekeliling saya (itu pasti) dan mereka mengajarkan kepada saya tentang bagaimana dan apa cinta itu sebenarnya.
Ibu, beliau adalah sosok paling luar biasa dalam hidup saya. Hampir tak pernah saya temui beliau mengeluh bahkan disaat yang paling sulit sekalipun. Hanya air mata dan suara isak tangis saja yang sesekali saya temui, yang bisa mewakili kata-kata yang ingin beliau sampaikan kepada saya "Ibu hanya sedang sedikit lelah, nduk". Dan saya, hanya bisa mendengarkan suaranya dari telepon genggam, sambil berkata "sabar ya Bu..". Beliau wanita yang kuat dalam segala hal, walau kadang terlalu nekat.
Masih kuat tergambar dalam ingatan saya bagaimana saya setiap hari bertemu dengan Ibu, merasakan kelezatan masakannya, bercengkrama dengannya tentang apa saja, mengadu kepadanya ketika Bapak marah :D. Sekarang, kami terpisah jarak. Kami tak bisa setiap hari bertemu. Begitupun dengan bercengkrama. Tapi yang saya tau, Ibu selalu ada disana untuk saya, mendoakan yang terbaik untuk saya, dan itulah cinta Ibu untuk saya. Tanpa batas.
Bapak, beliau adalah sosok yang saya hormati. Paling tidak ketika keadaan belum berubah seperti sekarang. Ia tak kenal lelah bekerja. Saya seringkali diajaknya ke 'lapangan' tempatnya bekerja. Saya diajaknya mengerjakan pekerjaan kantornya sampai larut malam, sampai saya tertidur di meja kerjanya. Kadang saya merindukan saat itu, saat ketika semuanya masih terasa normal untuk saya. Tapi dari Bapak pun, saya tau satu hal, cinta Bapak ke anak-anaknya itu luar biasa. Hanya saja, ia kadang tidak menyadari kalau cintanya yang berlebihan dan tak dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda, justru bisa menjauhkannya dari makna cinta yang sebenarnya ingin ia tunjukkan.
Sahabat. Ranger. Rainbow. Sekawanan orang-orang biasa ini merupakan semangat tersendiri buat saya. 1 cewek plus 5 cowok :D agak timpang mungkin kalau diliat dari proporsinya, tapi untuk semua hal positif yang mereka berikan kepada saya tanpa mereka sadar, saya patut bersyukur karena saya dapat mengenal mereka dan memiliki mereka sebagai sahabat. Dan cinta mereka adalah bagaimana kepedulian dan sambutan mereka selalu hangat pada setiap sapaan yang saya lontarkan setelah sekian lama tak bertukar kabar.
Teman. Tak terhitung berapa jumlah teman yang saya punya. Di sekolah, kampus, dan kantor, mereka ada. Dengan cara mereka sendiri-sendiri, cinta itu mereka berikan. Bantuan mereka, kekonyolan mereka, bahkan tingkah menyebalkan mereka pada akhirnya bisa memberikan saya pelajaran baru. Tentang banyak hal. Yang tentunya membuat saya lebih baik setiap harinya.
Pacar, orang terdekat saya saat ini, dan saya harap untuk saat-saat ke depan. Ia laki-laki biasa dengan cinta yang luar biasa. Mungkin ia tak menyadarinya. Tapi saya, bersyukur dipertemukan dengannya. Masih teringat jelas ketika kami masih dalam masa pedekate...heheheee. Kalo saya punya cermin yang selalu ada di depan saya waktu itu, pasti saya bisa melihat tingkah bodoh saya dulu :malu.
Dan sekarang, setelah hampir 3 tahun kebersamaan ini berjalan, saya makin merasa beruntung. Tuhan tampaknya tau orang yang tepat untuk ditempatkan di sebelah saya, menemani saya melawan hidup yang mulai tak normal buat saya. Ia salah satu yang bisa membuat saya kuat. Ia salah satu yang bisa membuat saya terus bertahan. Ia yang bisa membuat saya terus maju. Karena hidup, bagaimanapun juga akan terus berjalan. Terima kasih pacar, buat cinta yang selalu untuk saya.